MODEL PEMBELAJARAN PPSI
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas
Matakuliah Desain Pembelajaran
yang di ampu oleh Ibu Yeni Rahmawati, M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 6
15310021
|
|
2. EVA FITRIANI SARI
|
15310024
|
3. FADILA MEINA LUPPY
|
15310025
|
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI DI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Model
Pembelajaran PPSI”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok
yang diberikan dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh Yeni Rahmawati, M.Pd. di Universitas Muhammadiyah Metro.
Dalam
Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan
makalah ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas
dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Metro
Penyusun
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
1.2
Rumusan
Masalah
BAB II : PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
PPSI
2.2
Bagan
PPSI
2.3
Penjelasan
Bagan PPSI
2.4
Kelebihan
PPSI
2.5
Kekurangan
PPSI
BAB III : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan
di Indonesia bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan itu dapat
tercapai melalui penataan pendidikan yang baik. Berbagai upaya telah dilakukan
oleh pihak yang berkompeten dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, upaya-upaya tersebut mencakup hampir disetiap komponen
pendidikan seperti penyempurnaan kurikulum pendidikan, peningkatan kemampuan
guru, pengadaan media belajar mengajar, penataan organisasi, dan manajemen
pendidikan serta usaha-usaha lain yang berkenaan dengan peningkatan mutu dan
kualitas pendidikan.
Akan
tetapi dalam dunia pendidikan di negeri kita ini, kebanyakan guru masih
menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi masih cenderung
berlangsung satu arah (one way) umumnya dari guru ke siswa. Model dan
Pendekatan Pembelajaran masih bersifat konvensional yang berpusat pada guru
(teacher center) dengan guru sebagai sumber belajar, akibatnya pembelajaran
cenderung monoton, peserta didik cepat merasa jenuh, dan prestasi belajar jauh
dari yang di harapkan. Oleh karena itu, guru hendaknya lebih memilih berbagai
variasi model, pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga
tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Salah satu model
pengajaran adalah PPSI. PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) yaitu
suatu model pengajaran yang teroragisasi yang terdiri atas komponen yang
menitik beratkan pada tujuan pengajaran. Sehingga pengajaran selalu mengacu
pada tujuan pendidikan khususnya tujuan instruksional.
1.2 Rumusan Masalah
2.
Apa yang di maksud dengan PPSI?
3.
Apa saja kelemahan dan kekuragan
dari PPSI?
4.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PPSI
Model pengembangan PPSI biasa digunakan sebagai pola
pengembangan pengajaran dalam rangka kurikulum untuk SD, SMP dan SMA, dan
kurikulum untuk sekolah – sekolah kejuruan. PPSI sebagaimana pola pengembangan
pengajaran lainnya yang menggunakan pendekatan sistem, yakni mengutamakan adanya
tujuan yang jelas sehingga dapat dikatakan bahwa PPSI menggunakan pendekatan
yang berorientasi pada tujuan.
Istilah “sistem instruksional” dalam PPSI menunjukkan pada
pengertian sebagai suatu kesatuan pengajaran yang terorganisasi yang terdiri
atas sejumlah komponen antara lain : materi, metode, alat, evaluasi yang
kesemuanya berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan pengajaran yang
telah ditetapkan. PPSI merupakan langkah – langkah pengembangan dan pelaksanaan
pengajaran sebagai suatu sistem untuk mencapai tujuan secara efisien dan
efektif. (Basyiruddin,2002:83-84).
Dengan diterapkannya pola pengembangan pengajaran PPSI ini
disekolah – sekolah umum, maka pola pengembangan tersebut juga telah diadopsi
dan dikembangkan pada madrasah – madrasah yang dikelola oleh Departemen Agama
RI sebagai suatu usaha untuk meningkatkan mutu pengajaran yang sebenarnya.
Pengenalan dan pengembangan pola PPSI ini dimaksudkan agar para tenaga pengajar
agama dapat memahami dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang
berorientasi pada tujuan sebagaimana yang dimaksud dalam pengembangan PPSI
tersebut.
2.2 Bagan PPSI
2.3 Penjelasan Bagan PPSI
1.
Perumusan Tujuan
Tujuan instruksional merupakan rumusan yang jelas dan
terarah tentang kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dapat dimiliki
siswa setelah mengikuti suatu program kegiatan belajar. Kemampuan atau tingkah
laku tersebu terbagi kepada dua bagian yaitu : tujuan instruksional umum
disingkat dengan TIU, dan sekarang istilah tersebut menjadi Standar Kompetensi.
Serta tujuan instruksional khusus disingkat dengan TIK, sekarang menjadi
Kompetensi Dasar. ( Basyiruddin, 2002:85)
2.
Pengembangan Alat Evaluasi
Langkah ini adalah pengembangan test yang fungsinya adalah
untuk menilai sampai dimana para siswa telah menguasai kemampuan – kemampuan
yang telah kita rumuskan dalam tujuan – tujuan tersebut. (Suryosubroto, 1990:
69)
3.
Kegiatan Belajar
Ada dua
hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan langkah ketiga ini, yaitu:
a.
Merumuskan semua kemungkinan
kegiatan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b.
Menentukan pilihan kegiatan mana
yang tidak ditempuh oleh siswa dan manakah yang diperlukan dalam rangka
kegiatan belajar.
Untuk
menyampaikan materi yang telah kita tetapkan, perlu dipertimbangkan metode mana
yang paling tepat digunakan, dengan mengingat kegiatan – kegiatan belajar yang
telah dirumuskan dan tujuan yang ingin dicapai. (Basyiruddin, 2002:96)
4.
Pengembangan Program Kegiatan
Setelah langkah satu sampai tiga ditetapkan, selanjutnya
mengembangkan langkah berikutnya yaitu menyusun program kegiatan. Ada dua hal
yang berkenaan dengan program kegiatan ini, yaitu :
a.
Merumuskan materi pelajaran
Bila perlu setiap pokok materi dapat dilengkapi dengan
uraian singkat dan contoh-contoh agar memudahkan penyampaian materi tersebut
kepada siswa / mahasiswa.
b.
Metode yang digunakan
Dalam hal ini kita perlu mengetahui terlebih dahulu sejumlah
metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.`
c.
Menyusun jadwal
Penyusunan jadwal ini atas dasar banyaknya materi yang ingin
disampaikan dan metode – metode yang digunakan.
5.
Pelaksanaan Program
Langkah
selanjutnya yaitu proses pelaksanaan program
a.
Mengadakan pre – test.
Test yang kita berikan kepada siswa adalah test yang telah
kita susun pada langkah kedua. Fungsi test ini ialah untuk menilai sampai
dimana para siswa / mahasiswa mengetahui kemampuan – kemampuan yang tercantum
dalam tujuan instruksional sebelum mereka mengikuti program pengajaran yang
telah kita siapkan. Disamping angka nilai, jawaban – jawaban yang betul dan
yang salah perlu diberi tanda.
b.
Menyampaikan materi pelajaran
Dalam hal ini kita harus berpegang pada rencana yang telah
disusun pada langkah keempat dan yang perlu diperhatikan ialah bahwa pendidik
sebelum menyampaikan materi pelajaran hendaklah memberikan penjelasan terlebih
dahulu tujuan – tujuan instruksional yang akan dicapai agar siswa mengetahui kemampuan
apa yang diharapkan dari mereka setelah selesai mengikuti pelajaran.
c.
Mengadakan evaluasi (post test)
Test yang diberikan disini identik dengan pre test. Jadi
beda pre test dan post test hanya dalam waktu dan fungsinya saja. Kemudian
hasil pre test dan post test itu diperbandingkan. (Suryosubroto, 1990: 70 – 73)
2.4 Kelebihan PPSI
1.
Lebih tepat digunakan sebagai
dasar untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bukan untuk mengembangkan
sistem pempelajaran.
2.
Uraiannya tampak lebih lengkap
dan sistematis.
2.5 Kekurangan PPSI
Bagi
pendidik memerlukan waktu, tenaga dan pikiran yang lebih karena guru harus
memberikan pretest dan post test untuk setiap unit pelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa PPSI menunjukkan pada
pengertian sebagai suatu kesatuan yang terorganisasi yang terdiri atas sejumlah
komponen antara lain : materi, metode, alat, evaluasi yang kesemuanya
berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan. PPSI merupakan langkah – langkah pengembangan dan pelaksanaan
pengajaran sebagai suatu sistem untum mencapai tujuan secara efisien dan
efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik,
Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta :
Bumi Akasara.
Suryosubroto.
1990. Tatalaksana Kurikulum. Jakarta : Rineka Cipta.
Usman,
Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta : Ciputat
Press.
http://anrusmath.worpress.com/2008/08
/16/pengembangan/
Comments
Post a Comment