MANUSIA DAN PENDERITAAN



MANUSIA DAN PENDERITAAN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah Ilmu Budaya Dasar
yang di ampu oleh Ibu Meyta Pritandhari, M.Pd.

Disusun Oleh :
KELOMPOK IV

WAHYU TRI SUTRISNO 15310021










UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI DI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul MANUSIA DAN PENDERITAAN. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam matakuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Muhammadiyah Metro.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.




Metro


 Penulis






DAFTAR ISI


LEMBAR JUDUL  ................................................................................................        i
KATA PENGANTAR............................................................................................        ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................        iii

BAB I:  PENDAHULUAN...................................................................................        1
1.1     Latar Belakang......................................................................................        1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................        1
  1.3  Tujuan Penulisan Makalah....................................................................        1

BAB II: PEMBAHASAN.....................................................................................        2
2.1   Pengertian Manusia...............................................................................        2
2.2  Pengertian Penderitaan.........................................................................        3
2.3  Pengaruh Dan Sebab-Sebab Penderitaan Bagi Manusia.......................        5

BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN............................................................        7
3.1     Kesimpulan...........................................................................................        7
3.2     Saran   ..................................................................................................        7

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................        8



BAB I

PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang sempurna, namun setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukur sebarapa kuat iman kepada-Nya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah. Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya. Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan, jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
1.      Apa yang di maksud dengan manusia dan penderitaan?
2.      Apa saja pengaruh dan sebab-sebab penderitaan bagi manusia?

1.3  TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas penulis berharap para pembaca dapat:
1.      Mengerti tentang manusia dan penderitaan.
2.      Mengerti tentang pengaruh dan sebab-sebab penderitaan bagi manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens yang berarti manusia yang tahu, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Lalu menurut para ahli manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Ada beberapa macam penggolongan manusia, yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.

Ketika berbicara tentang manusia, Al-Qur’an menggunakan tiga istilah pokok. Pertama, menggunakan kata yang terdiri atas huruf alif, nun, dan sin, seperti kata insan, ins, naas, dan unaas. Kedua, menggunakan kata basyar. Ketiga, menggunakan kata bani adam dan dzurriyat adam. Menurut M. Quraish Shihab, kata basyar terambil dari akar kata yang bermakna penampakan sesuatu dengan baik danindah. Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah yang berarti kulit. Al-Qur’an menggunakan kata basyar sebanyak 36 kali dalam bentuk tunggal dan sekali dalam bentuk mutsanna untuk menunjuk manusia dari sudut lahiriahnya serta persamaannya dengan manusia seluruhnya. Dengan demikian, kata basyar dalam Al-Qur’an menunjuk pada dimensi material manusia yang suka makan, minum, tidur, dan jalan-jalan. Dari makna ini lantas lahir makna-makna lain yang lebih memperkaya definisi manusia. Dari akar kata basyar lahir makna bahwa proses penciptaan manusia terjadi secara bertahap sehingga mencapai tahap kedewasaan. Allah SWT. Berfirman. Yang artinya:  “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. (Q.S. Ar-rum [30]: 20).”
Sementara itu, kata insane terambil dari kata ins yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Musa Asy’arie menambahkan bahwa kata insane berasal dari tiga kata:  Anasa yang berarti melihat, meminta izin, dan mengetahui; nasiya yang berarti lupa; dan al-uns yang berarti jinak. Menurut M. Quraish Shihab, makna jinak, harmonis, dan tampak lebih tepat dari pada pendapat yang mengatakan bahwa kata insane terambil dari kata nasiya (lupa) dan kata naasa-yanuusu (berguncang). Dalam Al-Qur’an, kata insaan disebut sebanyak 65 kali. Kata insaan digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga. Bahkan, lebih jauh Bintusy Syathi’ menegaskan bahwa makna kata insaan inilah yang membawa manusia sampai pada derajat yang membuatnya pantas menjadi khalifah di muka bumi, menerima beban takliif dan amanat kekuasaan. Dua kata ini, yakni basyar dan insaan, sudah cukup menggambarkan hakikat manusia dalam Al-Qur’an. Dari dua kata ini, kami menyimpulkan bahwa definisi manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna, yang diciptakan secara bertahap, yang terdiri atas dimensi jiwa dan raga, jasmani dan rohani, sehingga memungkinkannya untuk menjadi wakil Allah SWT di muka bumi (khaliifah allah fii al-ardl).

2.2 PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Namun disisi lain penderitaan merupaka sebuah memori yang gelap sehingga memunculkan rasa sedih akan menahan sesuatu yang sangat bagi seseorang yang mengalami karena masalah seseorang selalu berbeda dan biasanya permasalah yang ada disesuaikan dengan orang tersebut ketika seseorang tidak bisa menahan saat itu seseorang merasakan penderitaan karena tidak bisa mengatasi.
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Penderitaan bisa mengakibatkan sebuah rasa terjatuh menjadikan rasa semangat untuk memperbaiki karena semangat untuk berjuang adalah salah satu untuk memperbaiki masalah yang lalu.



2.3 PENGARUH DAN SEBAB-SEBAB PENDERITAAN BAGI MANUSIA
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, dll. Sikap ini di ungkapkan dalam pribahasa“Nasi sudah menjadi bubur. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya tidak mau menikah dan tidak punya gairah hidup. Kemudian sikap positif yaitu sikap untuk merubah keadaan awal dengan memperbaiki kesalahan agar tidak terjadi padanya yang kedua kali dengan memahami bahwa dampak kediri kita tidak lah baik.
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab–sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena memperlakukan sesama tidak secara kemanusiaan yang menjadikan sebuah kejahatan seperti memperlakukan pembantu sewenang-wenangya itu yang menyebakan penderitaan bagi si korban dan sudah selayak mendapat hukuman seberat-beratnya
2.      Penderitaan lingkungan yang disebabkan oleh manusia
Penderitaan ini terjadi karena kelalaian manusia yang tidak memahami kondisi alam dan setelah merusak tidak mencoba memperbaiki alam seperti penebagan liar terhadap hutan di sini objek penderita adalah alam yang mengalami sengsara ketika hujan datang air tidak memiliki penahan hujan dan imbasnya kembali kemanusia yang lain sedangkan manusia yang terkena bukan lah yang menebang melainkan orang tak bersalah bukankah ini merugikan orang lain.

3.      Penderitaan yang timbul karen penyakit, siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

 

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1  KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna, yang diciptakan secara bertahap, yang terdiri atas dimensi jiwa dan raga, jasmani dan rohani, sehingga memungkinkannya untuk menjadi wakil Allah SWT di muka bumi. Sedangkan penderitaan berasal dari kata derita bisa di artikan menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin dan intensitas penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada pula yang ringan, penderitaan tersebut juga merupakan salah satu peringatan dari Allah SWT.
Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan. Dalam Q.S. Al Insyiqoq : 6

Artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya  kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.”
Dalam surah tersebut dinyatakan bahwa “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan”. Sehingga dapat diartikan bahwa, manusia harus bekerja keras untuk mendapatkan kelangsungan hidupnya.

3.2  SARAN
Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Oleh karena itu anggap saja suatu penderitaan tersebut merupakan energi untuk bangkit kembali, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

 


DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikipedia.org/
http://elearning.gunadarma.a c.id/docmodul /ilmu_budaya_dasar/
https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/manusia-dan-penderitaan/
http://temukanpengertian.blogspot.com /2013/09/pengertian-manusia.html

Comments