MENYUSUN STRATEGI INTRUKSIONAL



MENYUSUN STRATEGI INTRUKSIONAL


MAKALAH
Untuk memenuhi tugas
Matakuliah Desain Pembelajaran
yang diampu oleh Ibu Sutrisni A., M. Pd.






Disusun Oleh :
Kelompok 6
1.      WAHYU TRI SUTRISNO
15310021
2.      EVA FITRIANI SARI
15310024
3.      FADILA MEINA LUPPY
15310025





UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI DI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016

KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul MENYUSUN STRATEGI INTRUKSIONAL.Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang diberikan dalam mata kuliah Desain Pembelajaran yang diampu oleh IbuSutrisni A., M. Pd.di Universitas Muhammadiyah Metro.
Dalam Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.



Metro


Penyusun




DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL.. i
KATA PENGANTAR.. ii
DAFTAR ISI. iii
BAB I: PENDAHULUAN.. 1
1.1  LATAR BELAKANG.. 1
1.2  RUMUSAN MASALAH.. 1
BAB II: PEMBAHSAN..................................................................................................... 2
2.1  PENGERTIAN STRATEGI INTRUKSIONAL.. 2
2.2  KOMPONEN UTAMA PERTAMA: URUTAN KEGIATAN INTRUKSIONAL   3
2.3  KOMPONEN UTAMA KEDUA: GARIS BESAR ISI. 6
2.4  KOMPONEN UTAMA KETIGA: METODE INTRUKSIONAL.. 6
2.5  KOMPONEN UTAMA KEEMPAT: MEDIA DAN ALAT INTRUKSIONAL   7
2.6  KOMPONEN UTAMA KELIMA: WAKTU.. 7
2.7  MENYUSUN STRATEGI INTRUKSIONAL.. 8
BAB III: PENUTUP. 10
3.1  KESIMPULAN.. 10
DAFTAR PUSTAKA.. 11



BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Kegiatan intruksional yang dilakukan pengajar beraneka ragam dan setiap pengajar juga mempunyai cara sendiri untuk menentukan urutan intruksionalnya. Setiap cara/strategi itu dapat dipilih berdasarkan keyakinan akan keberhasilannya dalam mengajar. Bagi seorang pengajar kemampuan untuk memulai, menyajikan dan menutup kelas akan menjadi modal utama dalam merencanakan kegiatan intruksionalnya secara sistematik berdasarkan komponen-komponen penyusun strategi intruksional. Karena bukan hanya harus relevan dengan tujuan intruksional pada mata pelajaran tersebut melainkan juga harus dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik yang diajarnya.

1.2  RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang timbul diantaranya adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan strategi intruksional?
2.      Apa saja komponen yang dapat menyusun strategi intruksional?
3.      Bagaimana cara menyusin strategi intruksional?




BAB II

PEMBAHASAN

2.1    PENGERTIAN STRATEGI INTRUKSIONAL

Strategi adalah suatu perencanaan menyeluruh atas semua aspek kegiatan dengan rincian pelaksanaan yang runtut sehingga diharapkan dapat menjamin kelancaran dan keberhasilan kegiatan tersebut.Sedangkan Instruksional berasal dari kata instruction yang berarti pengajaran, pelajaran atau bahkan perintah/instruksi. Menurut Webster’s Third International Dictonary of The English Language menyebut instruksional berarti memberi pengetahuan/informasi khusus dengan maksud melatih berbagai bidang khusus memberikan keahlian/pengetahuan dalam berbagai bidang seni/spesialis tertentu. Sedangkan didunia pendidikan, Intruksional berarti pengajaran/pelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa Strategi Instruksional adalah pendekatan menyeluruh atas proses belajar dan mengajar dalam system instruksional yakni merupakan perencanaan penuh perhitungan yang kemungkinan-kemungkinan kegiatannya yang bakal ditempuh dalam pelaksanaan dirinci dengan sadar dan seksama. Upaya-upaya / kegiatan lanjut dari strategi ini adalah metode, teknik dan taktik.Ketiga istilah terakhir ini mempunyai arti penjabaran yang lebih operasional daripada strategi, bahkan dapat dikatakan metode, teknik dan takti yang merupakan kelanjutan kegiatan strategi secara operasional, langsung dan praktis.
Briggs dan Wager(1981) menjelaskan bahwa pengetahuan kita belum lengkap tentang urutan kegiatan instruksional yang sesuai untuk berbagai macam peserta didik dan tujuan. Penelitian dalam bidang ini masih terhitung langka. Menurut Suparman, M. Atwi (2012:244) juga dijelaskan bahwa  tampaknya para ahli sepakat bahwa dalam strategi instruksional berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan istruksioanl untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematis, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik secara efektif dan efisien.

2.2    KOMPONEN UTAMA PERTAMA: URUTAN KEGIATAN INTRUKSIONAL

Urutan kegiatan instruksional terdiri atas komponen pendahuluan, penyajian, dan penutup.Setiap komponen tersebut terdiri atas beberapa langkah.
1.      Pendahuluan
Pendahuluan adalahsubkomponen yang merupakan kegiatan awal dari kegiatan instruksional yang sesungguhnya.Kegiatan awal dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar secara mental siap mempelajarai pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru. Dalam Suparman, M. Atwi (2012: 246-247) dijelaskan fungsi pendahuluan dalam tiga langkah dengan uraian penjelasan sebagai berikut:

a.       Penjelasan Singkat tentang Isi Pelajaran
Pada babak permulaan pelajaran, peserta didik ingin segera mengetahui apa yang akan dipelajarinya pada pertemuan saat itu. Keingintahuan ini akan terpenuhi bila pengajar menjelaskannya secara singkat. Dengan demikian, pada permulaan kegiatan belajarnya peserta didik telah mendapat gambaran secara global tentang isi pelajaran yang akan dipelajarinya.

b.      Penjelasan Relevansi Isi Pelajaran Baru
Pada tahap permulaan kegiatan instruksional peserta didik perlu diberi penjelasan mengenai relevansi atau kegiatan isi pelajaran yang akan dipelajarinya dengan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang telah dikuasainya, atau relevansinya dengan pengalaman dan pekerjaannya sehari-hari.

c.       Penjelasan tentang Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional berisi kemampuan yang akan dicapai peserta didik pada akhir proses belajarnya. Dengan dijelaskan tujuan instruksional di awal pembelajaran, maka peserta didikakan mempunyai kemungkinan mengorganisasikan atau mengatur sendiri proses belajarnya dengan menggunakan sumber-sumber yang ada di lingkungannya. Selain itu, juga akan meningkatkan motivasinya selama proses belajarnya.

Dalam bentuk bagan, pendahuluan dapat digambarkan sebagai berikut:
URUTAN KEGIATAN
GARIS
BESAR ISI
METODE
MEDIA
DAN
ALAT
WAKTU BELAJAR
(dalam menit)
1
2
3
4
5
Tahap pendahuluan




Deskripsi singkat




Relevansi




TIK




            Table 1: Komponen pendahuluan dan langkah-langkahnya.

2.      Penyajian
Setelah selesai kegiatan Pendahuluan, pengajar mulai memasuki kegiatan Penyajian.Penyajian sering ditafsirkan secara awam sebagai pengajaran karena memang merupakan inti kegiatan pengajaran. Dalam Suparman, M. Atwi (2012: 248-250), diuraikan penyajian dalam 7 pengertian pokok yang terkandung di dalamnya:

a.       Uraian
Uraian adalah penjelasan tentang materi pelajaran yang menyangkut teori, konsep, prinsip dan prosedur yang akan dipelajari peserta didik. 

b.      Contoh dan noncontoh
Contoh adalah benda atau kegiatan yang terdapat dalam kehidupan peserta didik sebagai wujud dari materi pelajaran yang sedang diuraikan.Seangkan noncontoh adalah benda, kegiatan atau deskripsi yang merepresentasikan secara konkeret dan praktis tentang penyimpangan terhadap teori, konsep, prinsip, dan prosedur yang sedang diuraikan.
c.       Latihan
Latihan adalah kegiatan peserta didik dalam rangka menerapkan konsep, prinsip, atau prosedur yang sedang dipelajarinya ke dalam praktik yang relevan dengan pekerjaan atau kehidupannya sehari-hari.

d.      Tes formatif
Tes formatif adalah suatu set pertanyaan untuk dijawab, atau seprangkat tugas untuk dilakukan dalam rangka mengukur tingkat pencapaian dan kemajuan belajar peserta didik setelah menyelesaikan suatu tahap pembelajaran.

e.       Rangkuman
Rangkuman adalah uraian singkat tentang pembulatan teori, konsep, prinsip dan prosedur yang telah selesai dilaksanakan dalam tahap penyajian.

f.       Glosarium
Glosarium adalah daftar istilah teknis dan pengertian masing-masing yang telah digunakan selama tahap penyajian.

3.      Penutup
Penutup adalah subkomponen terakhir dalam urutan kegiatan instruksional.Ia terdiri dari dua langkah, yaitu: umpan balik dan tindak lanjut.
Ø  Umpan balik
Umpan balik adalah kegiatan memberitahukan hasil tes formatif. Umpan balik ini menekankan pada pemberian penjelasan terahadap kesalahan jawaban peserta didik dan menunjukan cara untuk memperbaikinya.

Ø  Tindak lanjut
Tindak lanjut adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik setelah melakukan tes formatif dan mendapatkan umpan balik.  Petunjuk positif dari pengajar tentang apa yang perlu dilakukan peserta didik merupakan salah satu bentuk pemberian tanda dan bantuan kepada peserta didik untuk memperlancar kegiatan belajar di masa yang akan dating.

2.3    KOMPONEN UTAMA KEDUA: GARIS BESAR ISI

Garis besar isi menunjukkan judul isi pembelajaran yang konsisten dengan urutan tujuan intruksional yang mengacu pada peta kompetensi.Setiap isi pembelajaran dipersentasikan dengan mengikuti urutan langkah-langkah kegiatan pembelajaran mulai dari pendahuluan sampai pada penyajian dan penutup.Garis besar isi bisa disebut pokok bahasan atau subpokok bahasan atau topik dan subtopik.Setiap  pokok bahasan atau subpokok bahasan menunjukkan ruang lingkup isi pembelajaran yang didasarkan pada tujuan intruksional. Bila kita melihat susunan ABCD pada rumusan tujuan intruksional, tampak bahwa unsur B terdiri dari kata kerja dan objek.Objek inilah yang disebut garis besar isi atau pokok bahasan.Selanjutnya, pokok bahasan atau garis besar isi tersebut dapat diuraikan menjadi subpokok bahasan dengan menggunakan content analysis atau analisis isi.

2.4    KOMPONEN UTAMA KETIGA: METODE INTRUKSIONAL

Salah satu komponen utama pada strategi instruksional di luar urutan kegiatan instruksional adalah sistem peluncuran yang mengandung unsur metode, media dan alat dan alokasi waktu.Terdapat banyak macam metode instruksional misalnya saja metode ceramah, diskusi, studi mandiri, demonstrasi, dll.Namun tidak semua metode instruksional sesuai untuk digunakan dalam mencapai tujuan instruksional.Karena itu, pengembang instruksional harus memilih metode yang sesuai untuk tujuan intruksional yang ingin dicapai. Metode instruksional berfungsi sebagai cara dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan) isi pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu.

2.5    KOMPONEN UTAMA KEEMPAT: MEDIA DAN ALAT INTRUKSIONAL

Menurut Suparman, M. Atwi (2012:262), media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Media digunakan dalam kegiatan instruksional karena berbagai kemampuannya sebagai berikut:
a.       Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi lebih besar;
b.      Menyajikan benda atau peristiwa yang terletak jauh dari mahasiswa ke hadapan peserta didik;
c.       Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan sangat cepat atau sangat lambat menjadi lebih sistematis dan sederhana;
d.      Menampung sejumlah besar peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang sama;
e.       Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapanpeserta didik;
f.       Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian peserta didik;
g.      Meningkatkan sistematikan pengajaran.

Dalam Suparman, M. Atwi (2012:266–267) dijelaskan bahwa dalam proses pemilihan media, pengembang instruksional dapat mengidentifikasi beberapa media yang sesuai untuk tujuan instruksional tertentu. Langkah selanjutnya adalah memilih salah satu media diantaranya atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
a.       Biaya yang lebih murah, baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan;
b.      Kesesuaiannya dengan metode instruksional;
c.       Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik;
d.      Pertimbangan praktis;
e.       Ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya di pasaran serta ketersediaanya bagi peserta didik.

2.6    KOMPONEN UTAMA KELIMA: WAKTU

Komponen terakhir dalam strategi instruksional adalah waktu, yaitu jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk menyelesaikan setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional.Menghitung jumlah waktu yang digunakan oleh pengajar penting artinya bagi pengajar sendiri dalam mengelola kegiatan instruksional.Sedangkan menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan peserta didik penting artinya bagi berbagai pihak.Bagi peserta didik jumlah waktu itu merupakan petunjuk dalam mengelola waktu belajarnya.Bagi pengelola program pendidikan jumlah waktu yang dibutuhkan peserta didik merupakan petunjuk tentang bobot mata pelajaran.

2.7    MENYUSUN STRATEGI INTRUKSIONAL

Penyusunan strategi instruksional haruslah didasarkan atas tujuan instruksional yang akan dicapai sebagai kriteria utama. Urutan kegiatan instruksional pada penyajian, misalnya belum tentu selalu UCL (Uraian, Contoh, Latihan), mungkin saja dapat berbentuk CUL.Sedangkan urutan kegiatan instruksional pada pendahuluan yang tersusun DRT (Deskripsi Singkat, Relevansi, dan TIK) dan penutup yang terdiri dari TUT (Tes Formatif, Umpan Balik, dan Tindak Lanjut) tampaknya tidak perlu mengalami perubahan.
Berikut ini akan diuraikan bagaimana mengisi tabel untuk menyusun strategi instruksional:

1.      Mengisi nomor TIK yang strategi instruksionalnya akan disusun. Ini berarti bahwa pengembang instruksional akan menyusun satu strategi instruksional untuk satu TIK.

TIK No                      : Mata Kuliah - Mata Pelajaran
……………...              ....................................................

URAIAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL
METODE
MEDIA
WAKTU
 (DALAM MENIT)
GURU
SISWA
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
PENDAHULUAN





















PENYAJIAN





















PENUTUP























2.      Kolom satu telah diisi dengan Pendahuluan, penyajian dan penutup, tidak perlu diisi kembali, karena urutan ini tidak perlu diubah. Tetapi pada kolom 2, mulai harus memikirkan urutan kegiatan instruksional yang sesuai untuk menghasilkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tercantum dalam TIK.

3.      Dalam kolom 3, pendesain instruksional menuliskan materi atau isi pelajaran secara singkat untuk setiap TIK dimulai dari pendahuluan sampai pada penutup.



BAB III

PENUTUP

3.1    KESIMPULAN

Strategi Instruksional adalah pendekatan menyeluruh atas proses belajar dan mengajar dalam system instruksional yakni merupakan perencanaan penuh perhitungan yang kemungkinan-kemungkinan kegiatannya yang bakal ditempuh dalam pelaksanaan nanri dirinci dengan sadar dan seksama. Untuk menyusun strategi intruksional itu harus memenuhi komponen utama yaitu: urutan kegiatan intruksional, garis besar isi, metode intruksional,media dan alat intruksional dan waktu. Dan dalam penyusunan strategi instruksional haruslah didasarkan atas tujuan instruksional yang akan dicapai sebagai kriteria utama.



DAFTAR PUSTAKA


Briggs, L. J. And Wager, Walter W. 1981. Handbook Of Procedures For The Design Of Instruction (2’ Ed). Englewood Cliffs, New Jersey: Educational Technology Publication.
Suparman, M. Atwi. 2012. Desain Intruksional Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga
http://khairul-anas.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-metode-pembelajaran.html
http://rahmawatiblog.blogspot.co.id/2012/06/penyusunan-strategi-intruksional.html

Comments